Satu Kelas, Dua Hidangan, Seribu Rasa

Ketika kelas kami mendapat Provinsi Sichuan, kami merasa sangat beruntung. Ciri khas masakan Sichuan yang pedas dapat menjadi keunggulan dan ciri khas tersendiri yang bisa ditonjolkan dalam masakan kami. Namun, perlahan kami mulai menyadari tantangan sebenarnya, yaitu bagaimana cara melibatkan seluruh anggota kelas dalam proses memasak. Dengan anggota yang banyak dan waktu yang terbatas, kami menyadari perlunya perencanaan matang agar semua bisa berkontribusi tanpa mengorbankan kualitas hidangan.

Dari situ kami mulai menelusuri berbagai pilihan hidangan khas Sichuan, mulai dari mapo tofu, mala tang, dan aneka tumisan pedas lainnya. Setelah berdiskusi panjang, kami sepakat memilih Suan Cai Yu (酸菜鱼) sebagai main dish dan Kou Shui Ji (口水鸡) sebagai side dish. Kedua hidangan ini juga cukup populer di beberapa restoran Sichuan di Surabaya.

Suan Cai Yu (酸菜鱼)

Suan Cai Yu secara harfiah berarti “ikan dengan sayur asin”. Hidangan ini berasal dari Chongqing, salah satu kota terbesar di provinsi Sichuan. Ciri khasnya adalah kuah kuningnya yang dihasilkan dari fermentasi sayur asin (suan cai) dan minyak cabai Sichuan.

Konon, hidangan ini dulu populer di kalangan nelayan sungai di daerah barat daya Tiongkok. Mereka memasak ikan segar dengan sayur asin hasil fermentasi sendiri untuk menambah cita rasa sekaligus mengawetkan bahan makanan. Hal ini menjadi alasan kami memilih hidangan tersebut, yaitu karena rasanya yang khas dan juga tampilannya yang mewah.

Di Sichuan, rasa asamnya dianggap sebagai penyeimbang hidup dan ikannya melambangkan kelimpahan, sehingga Suan Cai Yu sering disajikan di acara-acara keluarga karena karena dipercaya membawa keberuntungan.

Kou Shui Ji (口水鸡)

Jika diterjemahkan secara harfiah, Kou Shui Ji berarti “ayam air liur”. Namanya memang terdengar lucu, tetapi justru itulah daya tariknya. Hidangan sangat lezat hingga bisa membuat orang meneteskan air liur hanya dengan melihatnya.

Hidangan ini berupa potongan ayam rebus yang disiram saus pedas khas Sichuan, yaitu campuran dari cabai kering, minyak cabai, lada Sichuan, bawang putih, kecap, dan sedikit gula. Berbeda dengan masakan pedas lainnya, Kou Shui Ji memberikan sensasi pedas yang “numbing”, yaitu efek yang membuat lidah seperti bergetar ringan. Hidangan ini mencerminkan 麻辣, yaitu kombinasi rasa má (kebas) dan là (pedas) yang menjadi identitas kuliner Sichuan.

Kami memilih Kou Shui Ji sebagai side dish karena rasanya lezat dan cara pembuatannya sederhana, sehingga mudah disiapkan bersamaan dengan hidangan utama tanpa membuat kami kewalahan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *