Esai P. K. Ojong – Kelompok 6

P.K. OJONG

P.K. Ojong atau Petrus Kanisius Ojong adalah seseorang yang sangat penting dalam dunia jurnalisme Indonesia. Ia adalah salah satu pendiri dari Kompas, sebuah perusahaan koran di Indonesia yang membangun fondasi untuk jurnalisme di Indonesia. P.K. Ojong memperjuangkan kemerdekaan dengan menggunakan kemampuannya untuk menulis. Karya tulisannya mendidik rakyat agar mereka dapat mengenal apa yang terjadi disekitarnya. Perjuangan P.K. Ojong adalah perjuangan untuk membela negara dengan menyampaikan informasi yang benar, mendidik masyarakat, dan menjaga nilai-nilai kebangsaan di tengah-tengah situasi politik yang penuh tantangan.

P.K Ojong berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan pers untuk mengubah dan reformasi pola pemikiran bangsa. Pada 1946 P.K. Ojong mulai bekerja sebagai wartawan lepas di majalah Keng Po dan Star Weekly dan diangkat menjadi pemimpin redaksi pada tahun 1951. Pasca kemerdekaan, Indonesia masih berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang berusaha direbut oleh Belanda. Masa-masa ini adalah periode dimana media kerap dijadikan bahan propaganda politik, tetapi P.K. Ojong menunjukan keberaniannya untuk tidak tunduk kepada propaganda tersebut. Ia lebih memilih untuk menyuarakan kebenaran walaupun penuh risiko. P.K. Ojong dikenal sebagai pekerja yang disiplin, teliti dan rela mengorbankan waktu demi pekerjaannya. P.K Ojong fokus dengan karyanya sehingga dapat menjadi orang yang sukses. Setelah sukses pun P.K. Ojong menerapkan gaya hidup yang sederhana, tidak berfoya-foya,  melainkan lebih memilih membantu orang yang membutuhkan. Saat musim hujan, P.K Ojong sering memberi “uang payung” untuk karyawannya sehingga mereka berlindung dari hujan. Ia juga pernah mengunjungi tahanan politik di penjara dan menawarnya buku agar ia tetap dapat membaca. Pada saat mendirikan Kompas dan Intisari, banyak perusahaan lain yang beralih ke mesin tik yang baru tetapi P.K. Ojong memilih untuk memakai mesin tik yang lama

Nilai-nilai hidup P.K. Ojong selaras dengan ajaran milik kitab suci. Yohanes 8:32 yang berbunyi “dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” mengatakan bahwa kebenaran akan memerdekakan manusia. P.K. Ojong selalu mengedepankan kebenaran dalam pekerjaannya di dalam dunia pers. Filipi 2:4 yang berbunyi “dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” mengajarkan kita untuk membantu orang yang membutuhkan serta selalu mengedepankan kepentingan bersama daripada kepentingan individu. P.K. Ojong menunjukan nilai ini dengan semangat dedikasinya untuk memberikan pencerahan bagi masyarakat dengan jurnalisme. 

Nilai-nilai tersebut juga berkaitan erat dengan semangat Vinsensian yang menekankan pelayanan, kesederhanaan, peduli terhadap kaum miskin, kerja sama, dan cinta kasih. Nilai kesederhanaan hidup P.K. Ojong tercerminkan dengan kerendahan hatinya yang menjadi inti dari spiritualitas Santo Vincent de Paul. Perhatian dan kepeduliannya terhadap orang lain, terutama masyarakat miskin dan terpinggirkan, menunjukan wujud nyata cinta kasihnya. Keberaniannya membela kebenaran dalam dunia pers menunjukkan bentuk pelayanan kepada bangsa dengan melalui karya tulisan-tulisannya yang membela kepentingan rakyat yang sering kali tidak dapat bersuara di ruang publik.

Secara keseluruhan, P.K. ojong adalah seseorang yang dapat kita teladani, terutama perjuangannya membangun bangsa tidak dengan menggunakan senjata, namun dengan pena, kejujuran, dan dedikasi. Ia telah memberikan kontribusi yang besar dengan perannya dalam mendirikan Kompas serta menjaga tradisi jurnalistik yang independen. Nilai integritas, keberanian, kerja keras, nasionalisme, dan kesederhanaan yang ia hidupi sejalan dengan ajaran Kitab Suci dan juga nilai-nilai vinsensian. Pemikiran P.K. Ojong tetap relevan hingga sekarang dan telah menjadi inspirasi bagi semua generasi muda untuk terus hidup dalam kebenaran, melayani sesama, dan membangun danga dengan sepenuh hati dan usaha. Sebagai generasi yang memiliki akses media dan informasi yang tak terbatas, penting bagi kita untuk belajar dan meneladani kisah P.K. Ojong

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *